Responsive Banner design
Home » » SMP Negeri 1 Randublatung Semarakkan Hari Santri Nasional 2024 dengan Nuansa Kebersamaan dan Nilai Keislaman

SMP Negeri 1 Randublatung Semarakkan Hari Santri Nasional 2024 dengan Nuansa Kebersamaan dan Nilai Keislaman



SMP Negeri 1 Randublatung turut menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional 2024 yang jatuh pada Selasa, 22 Oktober. Untuk memaknai momen bersejarah ini, sekolah mengajak seluruh peserta didik, guru, serta tenaga kependidikan untuk mengenakan pakaian muslim dengan tema putih. Para siswa laki-laki tampak gagah dengan sarung dan peci yang menjadi ciri khas busana santri, sementara para siswi tampil anggun dengan busana muslimah yang sederhana namun tetap anggun. Pemandangan tersebut menjadikan suasana sekolah penuh dengan nuansa kebersamaan dan nilai-nilai keislaman yang melekat.

Meski biasanya Hari Santri Nasional diperingati dengan apel bersama di lapangan, tahun ini apel tersebut tidak dapat digelar di SMP Negeri 1 Randublatung. Hal ini disebabkan lapangan sekolah yang masih dipenuhi material pembangunan sehingga tidak memungkinkan untuk digunakan. Kendati demikian, semangat peringatan Hari Santri tidak luntur begitu saja. 

Di setiap sudut sekolah, tampak wajah-wajah penuh antusiasme yang mencerminkan makna mendalam dari Hari Santri, yakni menumbuhkan nilai-nilai keikhlasan, kesederhanaan, dan pengabdian yang sudah lama menjadi karakter utama santri dalam kehidupan bermasyarakat.

Sebagai bentuk partisipasi lebih luas, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Randublatung bersama beberapa guru Pendidikan Agama Islam turut menghadiri apel Hari Santri tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diadakan di Lapangan Kridosono, Blora. Apel ini menjadi salah satu acara puncak peringatan di wilayah tersebut dan dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. 

Acara yang berlangsung dengan khidmat itu dihadiri oleh ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN), tokoh masyarakat, serta santri dari berbagai pondok pesantren di sekitar Blora. Suasana semakin terasa religius dan khusyuk dengan seluruh peserta yang kompak mengenakan pakaian serba putih, sebuah simbol kesucian dan kesederhanaan santri dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Pada kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Nana Sudjana membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia, Dr. H. Nazarudin Umar, yang secara khusus menyampaikan apresiasi terhadap peran besar santri dalam sejarah panjang bangsa Indonesia. Dalam sambutannya, Menteri Agama menggarisbawahi bahwa santri telah menjadi elemen penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, menjaga moral bangsa, dan hingga kini, berperan aktif dalam pembangunan nasional. “Santri bukan hanya penjaga moralitas bangsa, tetapi juga penggerak perubahan. Nilai-nilai luhur yang mereka bawa—seperti kejujuran, kerja keras, dan cinta tanah air—sangat penting di era globalisasi ini. Santri harus tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.

Lebih jauh, Menteri Nazarudin Umar juga mengingatkan pentingnya santri untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa melupakan identitas keislaman mereka. Di era digital dan modern ini, tantangan yang dihadapi semakin kompleks, namun nilai-nilai keislaman yang diajarkan di pesantren menjadi bekal kuat dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut. “Perjuangan santri di era modern ini bukan lagi mengangkat senjata, tetapi berjuang melawan kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan sosial. Dengan pendidikan yang baik, keterampilan yang mumpuni, serta pemahaman agama yang kuat, santri dapat menjadi solusi atas berbagai masalah bangsa,” ujarnya.

Acara apel ini berlangsung dengan penuh rasa syukur, refleksi, dan semangat kebersamaan. Pj. Gubernur Nana Sudjana menutup sambutan dengan apresiasi tinggi terhadap kontribusi santri dalam menjaga nilai-nilai agama dan moralitas di tengah-tengah masyarakat. “Peran santri dalam menjaga keutuhan bangsa dan memperkuat kebhinekaan adalah aset berharga bagi Indonesia. Oleh karena itu, di Hari Santri ini, mari kita perkuat tekad untuk terus menjaga toleransi, mempererat tali persaudaraan, dan bersama-sama membangun bangsa yang lebih baik,” tuturnya.

Sementara itu, di SMP Negeri 1 Randublatung, meski tidak ada apel, semangat Hari Santri tetap membara di kalangan siswa dan guru. Kepala Sekolah berharap, peringatan ini dapat menjadi momen penting untuk menanamkan kembali nilai-nilai keislaman dan semangat kebersamaan di antara para siswa. "Hari Santri ini bukan sekadar seremonial, tetapi momentum untuk memperkuat karakter siswa agar menjadi insan yang religius, peduli terhadap sesama, serta berakhlak mulia," ujarnya.

Dengan penuh optimisme, Hari Santri Nasional tahun ini diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa di balik kesederhanaan santri, terdapat kekuatan luar biasa yang mampu membangun bangsa. Melalui pendidikan yang bermakna dan nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi, santri tidak hanya menjadi penerus tradisi keislaman, tetapi juga motor penggerak pembangunan bangsa Indonesia di masa depan. (Mak)