Responsive Banner design

Robot dari Republik Korea dan Amerika Serikat membawa pulang $ 3,5 juta hadiah

"Semoga yang terbaik robot menang" telah menjadi frase yang sering diucapkan di seluruh DARPA Robotika Tantangan Finals, diadakan Jumat ini dan Sabtu di Fairplex di Pomona, California. Setelah bertahun-tahun penelitian dan pengembangan, beberapa hari intens persiapan di lokasi kompetisi, hari latihan dan dua hari penuh persaingan head-to-head di depan ribuan penonton, putusan dalam.

Mengambil tempat pertama dan $ 2 juta hadiah uang yang terjadi dengan itu adalah Tim KAIST dari Daejeon, Republik Korea, dan robot yang DRC-Hubo. Datang di kedua dan membawa pulang $ 1.000.000 adalah Tim IHMC Robotics dari Pensacola, Florida., Dan robot yang Running Man. Tempat finisher ketiga, mendapatkan hadiah $ 500.000, merupakan Tartan Penyelamatan Pittsburgh, dan robot yang simpanse.

Program manager DARPA dan DRC organizer Gill Pratt mengucapkan selamat ke-23 tim yang berpartisipasi dan berterima kasih kepada mereka untuk membantu membuka era baru kemitraan antara robot dan manusia.

"Robot ini besar dan terbuat dari banyak logam dan Anda mungkin menganggap orang melihat mereka akan dipenuhi dengan ketakutan dan kecemasan," kata Pratt. "Tapi kami mendengar erangan simpati ketika mereka robot jatuh. Dan apa yang orang lakukan setiap kali robot mencetak poin? Mereka bersorak! Ini adalah hal yang luar biasa, dan saya pikir ini adalah salah satu pelajaran terbesar dari DRC-potensi robot tidak hanya untuk melakukan tugas-tugas teknis bagi kita, tetapi untuk membantu menghubungkan orang satu sama lain. "

Diluncurkan dalam menanggapi kebutuhan kemanusiaan yang menjadi mencolok jelas selama bencana nuklir di Fukushima, Jepang, pada tahun 2011, DARPA Robotika Tantangan terdiri dari tiga kompetisi yang semakin menuntut lebih dari dua tahun. Tujuannya adalah untuk mempercepat kemajuan dalam robotika dan mempercepat hari ketika robot memiliki ketangkasan yang cukup dan ketahanan untuk memasuki daerah terlalu berbahaya bagi manusia dan mengurangi dampak dari bencana alam atau buatan manusia.

Kompetisi DRC Final menantang berpartisipasi robotika tim dan robot mereka untuk menyelesaikan kursus sulit delapan tugas yang relevan dengan penanggulangan bencana, di antaranya mengemudi sendirian, berjalan melalui puing-puing, tersandung pemutus sirkuit, memutar katup dan naik tangga. Selusin tim dari Amerika Serikat dan sebelas lain dari Jepang, Jerman, Italia, Republik Korea dan Hong Kong berlaga di kompetisi luar.

"Ini adalah akhir dari DARPA Robotika Tantangan tetapi hanya awal dari masa depan di mana robot bisa bekerja bersama masyarakat untuk mengurangi jumlah korban bencana," kata Direktur DARPA Arati Prabhakar. "Saya sangat bangga dengan semua tim yang berpartisipasi dan tahu bahwa masyarakat bahwa DRC telah membantu untuk mengkatalisasi akan melakukan hal-hal besar di tahun-tahun mendatang."

DARPA memegang peristiwa demonstrasi untuk membuktikan mungkin. Tidak pernah ada rencana untuk Darpa untuk melanjutkan robotika tantangan luar acara Final yang terjadi pada bulan Juni 2015. Ada sejumlah kegiatan internasional yang akan terus usaha.

Enakya Jika Kelas Kita Jika Dipenuhi Oleh Teknologi Pembelajaran


Banyak Contoh Sekolah Di Indonesia di salah satu sekolah dasar telah dibuat jauh lebih menarik karena PC World Business membantunya meningkatkan peralatan TISudah lama sejak di bangku sekolah terdiri dari mengangkut tumpukan besar buku dan duduk diam melihat guru sepanjang hari. Mahasiswa hari ini online, terhubung dan digital cerdas. Tetapi kita membuat sebagian besar ini? Salah satu sekolah Hertfordshire pasti.Kembali pada tahun 2013, Hobletts Manor SMP di Hemel Hempstead menerima laporan Ofsted nya. Meskipun itu sangat baik, laporan menyarankan sekolah bisa menjadi luar biasa jika murid yang mampu menggunakan keterampilan ICT dalam mata pelajaran lagi. Pada saat itu, sekolah memiliki setup IT mirip dengan kebanyakan sekolah dasar UK lainnya: satu ICT suite dengan akses murid yang terbatas. Ini, kata kepala sekolah Sally pendek, membuatnya sulit untuk menanamkan teknologi di seluruh kurikulum dengan cara yang mereka inginkan. Tapi dengan bantuan koordinator ICT dan tahun 4 guru sekolah Alice Baker, otoritas lokal dan PC World Business, Mrs pendek datang dengan sebuah daftar persyaratan untuk membawa sekolah dan gaya mengajar yang benar ke era digital.Para guru berharap bahwa teknologi tersebut akan memiliki dampak positif terhadap kehadiran mahasiswa menjadi semakin terlibat dalam pelajaranDari memerintahkan untuk instalasi, proses mengambil hanya empat minggu dan pada akhir itu sekolah memiliki seluruh host teknologi inovatif, termasuk meja Cerdas 70inch interaktif, yang bekerja seperti iPad raksasa. Nona Baker merancang kegiatan interaktif tentang Mesir dan, katanya, hal-hal seperti ini telah membuat perbedaan besar untuk belajar. Karena lebih dari satu orang dapat berinteraksi dengan tabel Cerdas, Mrs Pendek kata gaya mengajar sendiri telah berubah: "Sebelum, pelajaran yang murni dibimbing guru. Ini membuka pintu kita bahkan tidak tahu ada dan memiliki dampak yang luar biasa. "


Para siswa juga masing-masing diberi tablet mereka sendiri Windows 8-enabled; satu anak sangat bersemangat tentang hal ini bahwa ia bahkan menangis. Penduduk asli digital diperlukan hanya satu sesi untuk bereksperimen dan mereka off. Nona Baker tertawa: "Mereka bahkan mengajarkan saya bagaimana menggunakan kit kadang-kadang."Ini mungkin tampak seolah-olah teknologi meningkat menurun konsentrasi tetapi, kata Nona Baker, "Murid yang jauh lebih terlibat ketika mereka menggunakan tablet, bahkan jika mereka hanya memeriksa jawaban mereka pada mereka."


tech juga telah memungkinkan anak-anak untuk lebih mandiri dalam belajar mereka, tetapi ada langkah-langkah keamanan di tempat untuk memastikan Nona Baker memiliki kontrol atas konten dan aktivitas. Nona Baker memiliki software Acer Kelas Manajemen diinstal pada tablet nya. Hal ini memungkinkan dia untuk melihat apa semua siswa lakukan pada tablet mereka, dan juga memungkinkan dia untuk berbagi slideshow dan website. Dengan mudah, ia bahkan dapat mengunci layar mereka.Pada saat yang sama, seluruh jaringan sekolah telah ditingkatkan. Murid dan guru sekarang dapat mengakses koneksi Wi-Fi di area pembelajaran luar dan ada rencana sedang terjadi untuk memungkinkan mereka untuk menggunakan teknologi mereka di daerah hutan dan taman di dekatnya.


Siswi pada laptop dalam Murid kelas diuntungkan dari menggunakan teknologi baru, termasuk Jendela 8-enabled tabletSekolah ini dengan hati-hati memantau dampak dari teknologi baru, dan telah membuat perbandingan-hati tentang kemajuan siswa. Para guru berharap juga, bahwa teknologi tersebut akan memiliki dampak positif terhadap kehadiran mahasiswa menjadi semakin terlibat dalam pelajaran."Setelah instalasi, kami survei murid untuk mengukur persepsi mereka pada teknologi," kata Nona Baker, "Murid yang telah mampu mengambil keuntungan dari alat yang disediakan oleh PC World Business mengatakan bahwa mereka merasa teknologi benar-benar penting dan bahwa mereka akan menggunakan ketika mereka tumbuh dewasa. Mungkin yang paling penting, semua siswa di kelas setuju bahwa teknologi telah membantu mereka belajar. "

SEJARAH SMP NEGERI 1 RANDUBLATUNG

Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri I Randublatung


Diawali tahun 1960 Randublatung baru ada dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu SMP Nusantara dan SMP Taman Dewasa. Anak-anak Randublatung banyak yang bersekolah diluar daerah, terutama di Cepu dengan abonemen kereta api sehingga sering terlambat karena ketergantungan pada kedatangan kereta.
Keadaan seperti inilah timbul dalam diri tokoh masyarakar Randublatung untuk mendirikan SMP Negeri di Randublatung. Berkat dukungan para tokoh masyarakat, seperti : Bp. Sutomo (Kepala Kantor Perhutani Randublatung), Bp. Soedi Renggo (Dandis Kepolisian Randublatung), dan lain-lain maka didirikanlah SMP Persiapan Negeri Randublatung pada tanggal 1 Januari 1968 dengan Tahun Sengkalan Dwija (Delapan) Makarya (Enam) Dwaraning (Sembilan) Sunu (Satu) berarti 1968.
Dwija Makarya Dwaraning Sunu dapat diartikan Guru Bekerja untuk Mengantarkan Anak/Siswa menuju ke jalan yang lurus/baik, dengan kepala sekolah Bp. R.Soediyono. Lokasi SMP Persiapan Negeri Randublatung adalah di jalan Diponegoro No. 19 Randublatung dengan menempati tanah seluas 4.440 M2.

Adapun tenaga pengajarnya sebagai berikut :

    Bp. Mas’oedi
    Bp. Bardusman
    Bp. Sumarsono
    Bp. Musiran
    Bp. Mukti Wibowo

SMP Persiapan Negeri Randublatung makin lama makin berkembang akhirnya dapat dinegerikan pada tahun 1968 dengan Nomor SK 268/UKK.3/1968 Tanggal 3 Juli 1968.


B.Perkembangan SMP Negeri Randublatung

1.1 Era Kepemimpinan Bp. Mas’oedi, Th. 1968 - 1976
Kepala sekolah pertama dijabat oleh Bp.Mas’oedi. Pada perkembangannya SMP Negeri Randublatung, pada tanggaal 8 Agustus 1975 mendapat bantuan dari pemerintah berupa satu unit laboratorium beserta kelengkapannya. Pada tanggal 15 Juli 1977 mendapat bantuan dua local kelas , satu gedung kantor, dan ruang guru.

1.2 Era Kepemimpinan Bp. Soewardi ,B.A. Th. 1976 – 1978
Pada tahun 1976 kepemimpinan Bp. Mas’oedi digantikan oleh Bp. Soewardi, B.A.
Era kepemimpinan Bp. Soewardi, B.A. tidak ada perubahan yang signifikan. Pembangunan di bidang sarana prasarana maupun akademis rupa-rupanya tidak mendapat respon dan perhatian yang serius, sehingga berjalan statis.

1.3 Era Kepemimpinan Bp. Sardono, Th. 1978 – 1982
Pada tahun 1978, Bp. Soewardi, B.A digantikan oleh Bp. Sardono dari SMP Negeri 2 Blora. SMP Negeri Randublatung semakin berkembang bahkan murid-muridnya semakin banyak. Untuk mencukupi kegiatan belajar mengajar, Bp. Sadono mengangat besar-besaran, 33 tenaga pengajar, 3 tenaga administrasi, dan 4 penjaga sekolah.
Pada tahun 1979 diadakan perbaikan 2 ruang kelas, pembuatan sumur, serata pembuatan kamar kecil dan WC. Selain itu penambahan areal lokasi sekolah dari 4.440M2 menjadi 8.940M2.

1.4 Era Kepemimpinan Bp.Barusman, Th.1982 – 1989
Pada tahun 1982 Bp. Sadono digantikan oleh Bp. Barusman dari SMP Negeri 2 Blora. Dalam perkembangannya SMP Negeri Randublatung pada tanggal 25 Juni 1983 mendapat bantuan satu ruang keterampilan dan pada tanggal 7 Juli1984 mendapat bantuan enem ruang kelas. Untuk mencukupi kebutuhan air, dibuatlah sumur pompa baru . Jumlah siswa yang semakin banyak maka Bp. Barusman mengangkat 6 tenaga pengajar baru dan 3 tenaga administrasi.

1.5 Era kepemimpinan Bp. Musiran Siswopranoto Th.1985 - 1989
Tahun 1984 Bp. Barusman dialihtugaskan di SMP Negeri 4 Blora dan SMP negeri Randublatung dijabat oleh Bp. Musiran Siswopranoto. Pada era perkembangannya SMP Negeri Randublatung mendapat bantuan rehab lima ruang kelas. Selain itu mulai dirintis perbaikan pagar dan tempat sepeda. Penambahan jumlah tenaga pengajar baru 12 orang.
SMP Negeri Randublatung mendapat hibah gedung SMEP Negeri Randublatung yang pada saat itu tidak berkembang. Bp. Musiran Siswopranoto berusaha memindahkan gegung SMEP tersebut ke SMP Negeri Randublatung untuk penambahan ruang guru, ruang kantor TU, ruang kepala sekolah, dan ruang BP. SMP Negeri Randublatung semakin berkembang dan berhasil meraih juara LCT P4 tingkat kabupaten.

1.6 Era Kepemimpinan Bp. Mas’oedi Th.1989 - 1996
Pada tahun 1989 Bp. Musiran Siswopranoto digantikan oleh Bp. Mas’oedi uluk keduakalinya menjabat kepala sekolah di SMP Negeri Randublatung. Pembangunan pagar dan tempat sepeda yang telah dirintis oleh kepala sekolah sebelumnya dilanjutkan. Selain itu dibangun juga mushola sebagi tempat ibadah. Pada tanggal 10 November tahun 1993 SMP Negeri Randublatung mendapat bantuan gedung perpustakaan. Penambahan delapan tenaga pengajar beru , diharapkan mampu untuk membantu kelancaran prosecs kegiatan belajar mengajar. SMP negeri Randublatung pada tahun 1996/1997 mendapat prestasi sebagai peraih NEM terbaik tingkat Kabupaten Blora. Pada era kepemimpinan Bp Mas’oedi ini terjadi mutasi tenaga pengajar secara besar-besaran. Sepuluh tenaga pengajar dimutasikan sesuai alasan masing-masing.

1.7 Era Kepemimpinan Bp. Kamsi Th. 1996
Pada tahun 1996 BP. Mas’oedi purna tugas dan sebagai penggantinya SMP Negeri Randublatung di jabat oleh Bp. Kamsi. Kepemimpinan Bp. Kamsi hanya satu tahun dan belum dapat dilihat perkembangannya yang signifikan.
1.8 Era Kepemimpinan Bp. Soebakir Th. 1996 – 2000
Bp. Kamsi pada tahun 1996 digantikan oleh Bp. Soebakir. Dalam perkembangannya SMP negeri Randublatung terus mengalami perbaikan sarana dan prasarana serta mendapat tambahan 7 tenaga pengajar. Perbaikan ruang kepala sekolah, ruang TU, ruang guru, teras depan, ruang BP, ruang OSIS, serta penambahan kamar mandi siswa, kamar mandi guru, tempat sepeda, ruang keuangan ruang laboratoriun, serta ruang keterampilan.
Perhatian terhadap sarana dan prasarana sangat diutamakan sehingga tidak hanya sarana belajar saja tetapi sarana kantin sekolah, penyediaan air bersih, dan penambahan voltase listrikpun menjadi perhatian Bp. Soebakir. Pemavingan halaman sekolah, pembangunan sarana olah raga, ruang UKS, ruang Satpam ikut melengkapi pembangunan sarana dan prasarana SMP Negeri Randublatung.
Pada era kepemimpinan Bp. Soebakir, SMP Negeri Randublatung dapat dikatakan telah mendekati sempurna dalam hal penyediaan sarana dan prasarana sehingga SMP Negeri Randublatung ditunjuk oleh pemerintah daerah sebagai “Sekolah Unggulan”
Pada tahun 2000 Bp. Soebakir digantikan oleh Bp. Anshori, S.Pd.

. 1.9 Era Kepemimpinan Bp. Moh. Anshori, S.Pd. Th. 2000
Bp. Moh. Anshori, S.Pd. menjabat kepala sekolah di SMP Negeri Randublatung selama satu tahun yaitu selama tahun 2000. Dalam perkembangannya belum dapat dilihat secara signifikan karena lenih banyak meneruskan program yang telah dibuat oleh kepala sekolah sebelumnya. Pada akhir tahun 2000 Bp. Moh. Anshori, S.Pd. digantikan oleh Bp. Sukiman.

1.10 Era Kepemimpinan Bp. Sukiman, Th. 2000 – 2004
Pada era kepemimpinan BP. Sukiman, nama SMP Negeri Randublatung berubah menjadi SLTP Negeri Randublatung. Perkembangan SLTP negeri Randublatung diantaranya :

    Merahab gapura menjadi lebih megah, mendapat bantuan 2 ruang kelas, dan merehab 3 ruang kelas lainnya.
    Pada tahun pelajaran 2003-2004 mendapat peringkat 5 perolehan NEM tingkat kabupaten, dan juara I tari gambyong tingkat kabupaten.
    Pembelian 2 perangkat gamelan, pakaian karawitan, 2 buah barongan, 4 kuda lumping, dan 8 stel pakaian seni tari.

Jumlah siswa semakin bertambah oleh karena itu Bp. Sukiman mengangkat 8 tenaga pengajar, selain itu terdapat 4 tenaga pengajar yang purna tugas, 2 tenaga pengajar pindah, 2 tenaga pengajar mengundurkan diri, dan 1 meninggal.
Pada tahun 2004 Bp. Sukiman digantikan oleh Bp. Drs. Suwarno.

1.11 Era Kepemimpinan BP. Drs. Suwarno, Th. 2004 – 2006
Pada era kepemimpinan Bp. Drs. Suwarno, Nama SLTP Negeri Randublatung berubah lagi menjadi SMP Negeri Randublatung. Pada bulan Juli tahun 2005 SMP Negeri Randublatung menjadi Sekolah Berstandar Nasional (SSN : Sekolah Standar Nasional) dengan SK SSN Nomor : 960/C3/Kp/2005 tanggal 19 Juli 2005 yang dikeluarkan oleh Direktur PLP Dirjen Dikdasmen Depdiknas.
Sebagai sekolah yang berstandar nasional menandakan SMP Negeri Randublatung semakin dipercaya oleh masyarakat. Animo masyarakar untuk memasukan anaknya ke SMP Negeri Randublatung sangat tinggi. Terbukti setiap pendaftaran siswa baru selalu melebihi kuota yang telah ditetapkan.
Untuk melengkapi sarana dan prasarana Bp. Sowarno membuat usulan penambahan Laboratorium IPA, Laboratorium Bahasa, dan Laboratorium.Namun sebelum usulan tersebut turun, Bp. Suwarno dimutasikan ke SMP Negeri I Kunduran. Kenang-kenangan dari Bp. Suwarno yang masih dapat kita lihat adalah menulis Surya Sengkolo berdirinya SMP Negeri Randublatung yang berbunyi “DWIJO MAKARYO DWARANING SUNU” yang artinya Tahun Penegerian SMP Negeri Randublatung 1968.
Pada tahun 2006 Bp. Drs. Suwarno digantikan oleh Bp. Drs. Tata Dewana, M.Pd.

1.12 Era Kepemimpinan Bp. Drs. Tata Dewana, M.Pd, Th. 2006 – 2010
Dari tahun ke tahun SMP Negeri I Randublatung mengalami perkembangan yang pesat. Jumlah siswa semakin bertambah, jumlah tenaga pengajar , tenaga administrasi, dan tpenjaga sekolahpun bertambah. Jumlah siswa mencapai 900 siswa, jumlah tenaka pengajar 55 orang, tenaga Administrasi 10 orang , dan penjaga sekolah 6 orang.
Usulan Laboratorium Bahasa, IPA, Komputer yang telah diusulkan oleh kepala sebelumnya direalisasa pada era Bp. Drs. Tata Dewana, M.Pd.. Perluasan area SMP Neger I Randublatung kearah timur mencapai penambahan sekitar 6000M2 sehingga luas SMP Negeri I Randublatung mencapai 14.940M2. Keamanan sekolah lebih terjamin karena pagar keliling sekolah telah selesai pembangunannya.sekolah. Pengadaan sarana dan prasarana sekolah masih berlanjut, penambahan fasilitas internet, ruang media, ruang kelas, dan penambahan WC siswa sebagian masih dalam tahap penyelesaian.
Kelas unggulan sebagai daya saing mutu menjadi program andalan SMP Negeri I Randublatung. Kelas-kelas unggulan dengan fasilitas khusus diharapkan mampu menambah prestasi baik akademik maupun non akademik.


13. R. Bambang Kiswanto Tahun 2010 - 2014

Prestasi

  • Pembangunan Joglo: R. Bambang Kiswanto dikenal atas inovasinya dalam menciptakan Joglo sebagai sarana pendidikan yang tidak hanya berfungsi sebagai ruang belajar, tetapi juga sebagai tempat untuk melestarikan budaya dan seni tradisional.
  • Peningkatan Kualitas Pendidikan: Berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di Rumah Randublatung melalui berbagai program pembelajaran kreatif dan kolaboratif.
  • Pelatihan Guru: Mengadakan pelatihan rutin untuk para guru dalam mengimplementasikan metode pengajaran yang modern dan efektif.

Visi dan Misi

  • Visi: Menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan inovatif untuk semua siswa.
  • Misi: Memperkuat kerjasama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk mendukung pengembangan karakter dan akademis siswa.

Kegiatan Ekstrakurikuler

  • Memfasilitasi berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pengembangan bakat siswa, seperti seni, olahraga, dan sains.

Komitmen

R. Bambang Kiswanto berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan di Rumah Randublatung dan membangun generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan nilai-nilai luhur.


14. Kustriyanto, M.Pd Tahun 2014 - 2017


15. Eko Prayogo, S.Pd Tahun 2017 - 2022


16. Nur Yahya, S.Ag, M.Pd.I 2022 - Sekarang